Dukungan berbagai instansi pemerintahan terhadap program pengembangan strategi jangka benah di provinsi Jambi direalisasikan dengan berbagai bentuk kerjasama. Jumat (4/12/20), Bibit dari persemaian BPDASHL Batanghari, Jambi diangkut menuju Desa Sungai Jernih. Sebanyak 11 ribu bibit yang diangkut terdiri dari 2000 bibit pinang, 2000 bibit mahoni, 300 bibit cempaka, 1000 bibit Tembesu, 2000 bibit sirsak, 2000 bibit jabon, dan 1700 bibit jambu biji. Seluruh bibit ini akan ditanam pada demplot strategi jangka benah di Desa Sungai Jernih yang penanamannya dilaksanakan secara swadaya masyarakat. Bantuan bibit ini merupakan wujud dukungan dari BPDASHL Batanghari terhadap perbaikan dan penataan kondisi ekologi kawasan hutan yang terlanjur bersawit oleh masyarakat.
Bibit berbagai tanaman kehutanan dan MPTS dari BPASHL Batanghari diangkut menggunakan satu unit truk dari Persemaian Permanen Batanghari. Didampingi oleh Fasilitator Desa SJB (Guruh), anggota beberapa kelompok tani hutan di Desa Sungai Jernih menurunkan dan mengelompokkan bibit untuk kemudian dibagikan sesuai dengan kebutuhan penanaman pada setiap demplot SJB. Penanaman bibit dengan sistem pertanaman agroforestry atau dikenal masyarakat luas sebagai kebun campur, merupakan pendekatan yang dilakukan dalam strategi jangka benah melalui perhutanan sosial. Tercatat lebih dari 60 hektar sawit monokultur yang dikelola masyarakat di dalam kawasan hutan yang akan mengadopsi strategi jangka benah sebagai demplot. Lahan demplot SJB di Desa Sungai Jernih ini bekerjasama dengan 6 KTH diantaranya yaitu KTH Kasang Panjang, KTH Soko Tulang, KTH Simpang Beo Jaya, KTH Seringit, KTH Sumber Rejeki, dan KTH Serenggam. Petani yang tergabung dalam program strategi jangka benah, sangat antusias menyambut pembangunan demplot SJB. Bibit yang akan ditanam di Demplot SJB Sungai Jernih, didatangkan oleh BPDASHL Batanghari sebanyak 2 kloter. Seluruh bibit tersebut akan ditanam dengan berbagai pola tanam agroforestry oleh petani SJB dengan didampingi oleh fasilitator desa dan perwakilan dari KPH. Sebelum kedatangan bibit ini, para petani di Desa Sungai Jernih sudah melakukan persiapan lahan dan pembuatan lubang tanam sesuai dengan pola tanam yang akan diadopsi.