Masa pandemi covid-19 belum juga berakhir hingga penghujung Juli 2020. Terhitung sudah 6 bulan masa tanggap darurat covid-19 diberlakukan di Indonesia. Masa ini bukanlah suatu penghalang bagi tim SJB dalam mewujudkan demplot SJB di Desa Karangsari sebagai contoh keberhasilan pertanaman sawit campur. Untuk mendukung keberhasilan demplot SJB, monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala oleh Tim SJB. Pada hari Rabu (29 Juli 2020), tim SJB yang diwakili oleh Siti Maemunah, dibantu dengan 3 orang enumerator yaitu Puji Asi Asih, Amirudin Soleh, dan Lisa melakukan monitoring dan evaluasi demplot yang keempat kalinya di Desa Karang Sari, Kotawaringin Timur.
Monitoring dilakukan dengan mengamati sampel individu pohon yang telah diberi identitas pada demplot. Monitoring yang dilakukan meliputi pengukuran tinggi-diameter, dan status pertumbuhan tanaman kayu. Sementara pada tanaman sawit, pengamatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman, dan jumlah pelepah. Produktifitas Tandan Buah Segar (TBS) tanaman sawit akan dievaluasi oleh tim pada monitoring mendatang menggunakan pendekatan pengamatan jumlah tandan buah pada tanaman sawit. Saat monitoring dilaksanakan, tampak bahwa tanaman sengon memiliki performa pertumbuhan yang unggul dibandingkan dengan jenis tanaman pengisi lainnya. Sengon yang tergolong sebagai fast growing spesies, ternyata tetap dapat tumbuh secara optimal diantara pertanaman sawit. Pertumbuhan optimal ini terutama ditemui pada pola lorong dan baris bergantian.