Tim SJB melaksanakan need assessment yang diwakili oleh Dwiko B. Permadi, Slamet Riyanto, dan Siti Maimunah. Turut dalam kegiatan ini fasilitator desa SJB di Desa Karangsari (Yanto). Tim SJB yang berangkat dari Yogyakarta tiba di Kotawaringin Barat pada Kamis (16/12/20). Need assessment yang dilakukan oleh tim SJB berlangsung selama 4 hari. Kegiatan yang dilakukan pada meliputi pertemuan bersama KPHP Kotawaringin Barat, pertemuan dengan Kelompok Tani SJB di Desa Pangkut, peninjauan lokasi demplot SJB Pangkut, pertemuan dengan kelompok tani SJB Desa Karangsari, peninjauan demplot SJB Karangsari, pertemuan bersama dinas kehutanan dan perkebunan provinsi Kalimantan Tengah, serta Bappeda, dan tindak lanjut kerjasama berupa peninjauan persemaian BPDASHL Kahayan. Selama kegiatan need assessment, seluruh tim yang terlibat mematuhi protocol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Agenda dalam need assessment yang dilakukan tim yang cukup padat, dilakukan oleh tim SJB dari tingkat tapak hingga instansi mitra daerah. Tim SJB juga meninjau lokasi demplot yang berada di Desa Pangkut dan Desa Karangsari yang selama ini dimonitor secara rutin setiap bulannya. Tanaman kehutanan dan MPTS diantara tanaman sawit tampak memiliki performa pertumbuhan yang pesat dan menggembirakan. Pada bagian dokumentasi, dapat terlihat tanaman sengon ditinjau oleh tim memiliki tinggi yang signifikan. Seluruh kegiatan dalam need assessment ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan persiapan kurikulum sekolah petani Strategi Jangka Benah (SJB). Kunjungan dan diskusi tim SJB dengan seluruh mitra SJB di Kalimantan Tengah, juga disertai penyerahan buku 50+1 tanya jawab tentang SJB. Diharapkan melalui buku tersebut, seluruh mitra terkait memiliki pemahaman yang lebih jelas lagi terhadap program strategi jangka benah dari hulu hingga hilirisasi produk. Beberapa hasil need assessment yang dirangkum secara singkat oleh Tim SJB yang terjun ke lapangan diantaranya adalah penguatan kelembagaan SJB di tingkat tapak yang akan segera diakselerasi, tindak lanjut pemeliharaan demplot SJB yang bekerjasama dengan mitra petani setempat yang tergabung dalam KTH, dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dari tingkat tapak hingga mitra instansi daerah yang penting untuk dilakukan beriringan dengan perkembangan teknologi pengelolaan landscape berkelanjutan. Hasil inventarisasi need assessment yang dilakukan oleh tim di Kalimantan Tengah, menjadi dasar pengembangan program SJB serta penguatan kelembagaan yang akan diakselerasi oleh Tim Strategi Jangka Benah. Seluruh temuan di lapangan akan ditindaklanjuti oleh tim dengan merancang berbagai kegiatan yang mampu meningkatkan keterampilan dan sinergi berbagai pihak terkait dalam implementasi program Strategi Jangka Benah.