Petani jangka benah di Desa Karangsari tengah antusias merayakan panen madu kelulut perdana mereka. Kegiatan panen madu dilaksanakan pada Jumat (03/06) yang dilanjutkan pada Senin (06/06). Panen madu dilakukan pada 17 setup madu kelulut milik petani jangka benah secara bergilir karena keterbatasan alat untuk memanen madu. Saat ini, alat untuk memanen madu kelulut masih terbatas, hanya tersedia satu buah milik Widodo (Ketua Kelompok Tani Maju) yang sebelumnya sudah memiliki pengalaman lebih di bidang ternak lebah kelulut. Madu kelulut memiliki banyak sekali manfaat diantaranya mempercepat penyembuhan luka, membantu mencegah infeksi, mengatasi peradangan, menangkal radikal bebas, dan masih banyak sekali manfaat yang terkandung dalam madu kelulut.
Kegiatan panen madu yang dilaksanakan oleh petani Jangka Benah berlangsung selama 2 jam dan menghasilkan sejumlah 5 liter madu murni yang siap untuk dipasarkan. Harga madu kelulut di Kabupaten Kotawaringin Timur cukup bersaing dibandingkan jenis madu yang lainnya dengan harga jual sebesar Rp.50.000/100 ml. Petani Jangka Benah diharapkan mampu konsisten dalam merawat stup lebah madu sehingga produksi madu yang dihasilkan dapat konsisten bahkan terjadi peningkatan setiap panen. Husni Tamberin (Kepala Desa Karangsari) menyampaikan bahwa panen perdana madu kelulut merupakan langkah awal yang baik bagi petani jangka benah, mengingat eksistensi tanaman sawit yang dirasa sudah mulai menurun sehingga madu kelulut bias dijadikan solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap kelapa sawit sebagai satu-satunya komoditas penyokong ekonomi rumah tangga. Kelompok Tani Maju berencana untuk menambahkan alat untuk memanen madu dan juga hadir untuk berpartisipasi dalam kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBRGM) di Kecamatan Antang Kalang untuk memamerkan hasil produk madu kelulut milik petani Jangka Benah.