Praktek agroforestri sawit telah dilaksanakan petani mitra SJB di Kelurahan Pangkut dengan fasilitasi oleh KPHP Kotawaringin Barat. PT Surya Sawit Sejati melakukan inovasi berupa pelibatan satwa kerbau untuk pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS). Keberadaan kerbau pada lahan sawit mampu membantu pekerjaan dalam pengangkutan serta memberikan sokongan bahan organik melalui kotoran kerbau yang dimanfaatkan sebagai pupuk di lahan sawit.
Kunjungan Studi Banding dilaksanakan pada Rabu (18/05) di Lada Estate Divisi 1 Blok 12 PT Surya Sawit Sejati, Kabupaten Kotawaringin Barat. Kunjungan ini dilakukan oleh KPH Kotawaringin Barat yang diwakili oleh Anita Delina, S.Hut., M.Eng., Ali Sadikin, S.Hut., dan Yahyatra, A.Md. Selain itu, kunjungan ini juga diikuti oleh petani antaralain Abdul Jabar (KTHKm Sei Gandhis), Dede Siswanto (KTHKm Sei Gandhis), dan Ali Razali (KTHKm Danau Seluluk Jaya). Dalam melakukan kunjungan ini, pihak KPH dan petani diterima oleh Muhammad Ratha (Presiden Direktur PT Surya Sawit Sejati), Saeful Iman Nurrizki (Senior Assistant Manager Lada Estate Divisi 1), Agus Tirtanata (Staff Lada Estate Divisi 1), Surati (Manager HRD PT. Surya Sawit Sejati), dan Moh. Holli (Senior Assistant Manager HRD).
Berdasarkan kunjungan yang dilakukan, petani mendapatkan informasi bahwa PT. Surya Sawit Sejati merupakan perusahaan yang menginisiasi penggunaan kerbau untuk mengangkut hasil panen sawit dari blok tanam menuju Tempat Penimbunan Hasil. Pemilihan kerbau didasari oleh kondisi topografi kebun dengan medan yang relatif berat. Selain itu, kerbau dianggap memiliki daya angkut yang lebih baik dibandingkan manusia dan alat berat. Keberadaan kerbau di lahan sawit tidak mengalami kesulitan dalam hal perawatan karena tidak memerlukan kendang serta pakan kerbau dapat disokong dari rumput yang berada dibawah tanaman sawit.
