Strategi Jangka Benah kini merupakan suatu program yang cukup dikenal oleh banyak khalayak baik domestic maupun internasional. Skema Strategi Jangka Benah sebagai langka sosio-teknis penyelesaian keterlanjuran sawit di dalam kawasan hutan, menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi berbagai pihak untuk mengenal lebih dalam, mempelajari, kemudian mengembangkan skema ini. Cristhoper Hentsch (Mahasiswa Program Exchange di UGM) yang berasal dari Jerman adalah salah satu contoh person yang antusias untuk mempelajari konsep jangka benah, yang didalamnya mengadopsi pengembangan agroforestry. Hentsch berdiskusi bersama Tim Strategi Jangka Benah secara daring melalui platform googlemet pada Selasa, 10 Agustus 2021. Hadir dalam diskusi ini mewakili Tim Strategi Jangka Benah yaitu Dr. Hero Marhaento (Tim Leader SJB) beserta anggota tim ( Dr. Budiadi; Dr. Ari Susanti; Dr. Dwiko Budi Permadi; Fiqri Ardiansyah, M.Sc.; dan Dharmawati Ridho, S.Hut).
Selama kurang lebih 1 jam, Diskusi berjalan interaktif membahas tentang konsep dan pengembangan agroforestry di Indonesia, khususnya yang telah dilakukan oleh Tim SJB, dan peluangnya untuk dapat diadopsi di wilayah Indonesia Timur. Hentsch yang sebelumnya pernah menjadi mahasiswa pertukaran di UGM ini, memiliki suatu kegiatan berupa pembangunan Yayasan tentang reboisasi dan implementasi sistem agroforestry di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Berbekal dari hasil diskusi bersama rekannya, serta penelusuran yang telah dilakukan maka bertemulah Hentsch bersama Tim SJB. Pada diskusi ini, berbagai sharing pengalaman dibagikan oleh Tim, khususnya Dr. Budiadi selaku Tenaga Ahli Tim SJB, dengan spesialisasi ilmu Agroforestri, yang juga banyak dilengkapi dengan berbagai informasi pendukung lain oleh segenap tim. Pada kesempatan ini, Dr. Hero juga menyampaikan bagaimana Konsep Strategi Jangka Benah muncul, dan bagaimana SJB merangkul dan bermitra dengan petani untuk dapat mengadopsi Strategi Jangka Benah. Waktu yang digunakan untuk berdiskusi secara daring ini tidak terasa berjalan sangat cepat, namun masih banyak hal yang masih ingin dipelajari oleh Henscht.
Seiring dengan melambungnya konsep Strategi Jangka Benah, Tim yang dipimpin oleh Dr. Hero ini sangat terbuka terhadap berbagai pihak yang tertarik pada konsep yang dicetuskan oleh tim. Hal ini dilakukan agar berbagai permasalahan kehutanan, khususnya yang berkaitan dengan keterlanjuran sawit di dalam kawasan hutan, mampu diselesaikan secara tepat melalui “transfer knowledge” yang diberikan oleh Tim.