Penerapan kebun sawit campur telah dilaksanakan oleh banyak petani di Desa Sungai Jernih. Pelaksanaan pencampuran tanaman sawit dengan tanaman kayu selain disebabkan oleh adanya kewajiban bagi petani sawit rakyat yang memiliki kebun sawit dalam kawasan hutan untuk menanam 100 batang per hektar tetapi juga sebagai investasi agar petani tidak bergantung pada satu komoditas. Tanaman kayu yang dipilih oleh petani umumnya jenis tanaman yang memiliki pertumbuhan cepat ataupun membawa manfaat berupa buah yang dapat dimanfaatkan oleh petani.
Kegiatan monitoring demplot SJB melalui foto udara di Desa Sungai Jernih dilaksanakan pada 29 Juni – 7 Juli 2022. Pengambilan foto udara dilakukan oleh Muhammad Iqbal Nur Madjid (Asisten Peneliti), Muh. Guruh Susanto (Fasilitator Desa), serta Farizal Dicky dan Aleh Saifudin sebagai enumerator. Salah satu lahan sawit yang dilakukan pengambilan foto udara adalah lahan yang dikelola oleh Sugiyanto (KTH Serenggam). Hasil foto udara menunjukkan bahwa tanaman sengon dan kelapa sawit dapat tumbuh secara bersama-sama pada satu unit lahan yang sama. Ini menunjukkan bahwa penanaman tanaman sengon diantara kelapa sawt memungkinkan untuk dilakukan, diharapkan petani lain dapat menerapkan pola penanaman ini setelah melihat keberhasilan pertumbuhan milik petani lain. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengambilan foto udara secara berkala untuk melihat perbedaan lanskap agroforestri sawit secara berkelanjutan.
Foto Udara Lanskap Agroforestri Sawit Petani di Desa Sungai Jernih
