Strategi Jangka Benah kini semakin dikenal oleh banyak kalangan sebagai salah satu alternatif solusi untuk penyelesaian keterlanjuran sawit di dalam kawasan hutan. Upaya untuk membenahi lanskap hutan juga diwujudkan tim SJB dalam bentuk peningkatan keterampilan sumberdaya manusia untuk mengimplementasikan konsep strategi jangka benah. Tim SJB yang terdiri dari Dwiko B. Permadi, Slamet Riyanto, dan Denni Susanto melaksanakan inventarisasi dan persiapan sekolah jangka benah di Kotawaringin Timur pada hari Rabu (31/03/2021) hingga Jumat (2/04/2021). Kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan koordinasi bersama mitra lokal diantaranya yaitu KPH Menteng-Selir selaku pemangku kawasan. Koordinasi ini dilakukan untuk memperoleh dukungan serta kerjasama untuk pelaksanaan sekolah jangka benah. Pelaksanaan sekolah jangka benah dirancang dengan mengkombinasikan praktek keterampilan secara langsung, serta studi banding pada beberapa contoh praktik agroforestry sawit yang ada di sekitar Kotawaringin Timur. Pada kesempatan ini tim SJB juga melakukan survei ke beberapa lokasi potensial yang baik untuk dapat digunakan sebagai lokasi pembelajaran serta percontohan yang dapat diadopsi dalam pengembangan implementasi konsep strategi jangka benah.
Selain mempersiapkan sekolah jangka benah, tim SJB pjuga mengikuti kegiatan monitoring yang diselenggarakan oleh SPOS Indonesia bersama dengan Pemerintah Daerah Kotawaringin Timur. Monitoring ini diselenggarakan untuk mengupdate berbagai kegiatan terkait dengan penataan kawasan yang banyak dilakukan oleh berbagai pihak yang bekerjasama dengan Pemda setempat. Kegiatan yang dilakukan oleh tim SJB saat ini di Provinsi Kalimantan Tengah pun mendapat dukungan yang penuh dari DInas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. Dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak setempat, diwujudkan dalam dokumen perjanjian kerjasama bersama tim SJB. Seluruh mitra lokal di Provinsi Kalimantan Tengah antusias terhadap rencana penyelenggaraan sekolah jangka benah. Inventarisasi dan persiapan sekolah jangka benah yang dilakukan dengan koordinasi bersama mitra setempat ini juga menampung berbagai masukan serta harapan mitra untuk pengembangan keterampilan SDM sebagai langkah persiapan implementasi strategi jangka benah dalam skala yang lebih luas.