Program Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan, Sekolah Vokasi UGM menyelenggarakan kuliah umum dengan judul Praktik Agroforestri Sawit Melalui Strategi Jangka Benah (SJB) Sebagai Jalan Tengah Pengelolaan Hutan Lestari. Kuliah umum yang dilakukan pada Kamis (02/06) diadakan secara daring yang dihadiri oleh mahasiswa kelas regular dan alih program pengelolaan hutan yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2020 dan 2021. Dalam kesempatan ini, tim SJB diwakili oleh Dr. Hero Marhaento, S.Hut., M.Si. sebagai Ketua Tim Strategi Jangka Benah memaparkan latar belakang terbentuknya konsep jangka benah yang diusung oleh Fakultas Kehutanan UGM hingga implementasi di lapangan berkat kerjasama berbagai pihak diantaranya SPOS Indonesia, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, BPDASHL Kahayan, BPDASHL Batanghari, KPHP Mentaya Tengah Seruyan Hilir, KPHP Kotawaringin Barat, dan KPHP Tebo Timur sejak tahun 2019.
Dalam webinar yang dihadiri oleh lebih dari 50 peserta ini, pemaparan materi dimulai dari keberadaan komoditas sawit sebagai paradoks pembangunan. Dimulai pada tahun 1970, sawit mulai masuk ke Indonesia hingga terus berkembang sampai saat ini. Pemilihan konsep strategi jangka benah melalui kebun sawit campur dikarenakan praktek ini sudah dilakukan oleh petani di berbagai wilayah, sehingga memungkinkan untuk diterapkan pada skala yang lebih luas. Selain itu, sawit campur juga memberikan manfaat ekonomi berupa diversifikasi produk yang mampu menjaga ketahanan ekonomi rumah tangga petani. Dari sisi ekologis, peningkatan biodiversitas, peningkatan serapan karbon, dan peningkatan kemampuan infiltrasi tanah menjadi tujuan yang ingin dicapai melalui Strategi Jangka Benah. Melalui webinar ini diharapkan mahasiswa lebih memahami praktek agroforestri khususnya kebun sawit campur sebagai upaya perbaikan lingkungan akibat keterlanjuran kebun sawit monokultur didalam kawasan hutan.
Kuliah Umum Praktik Agroforestri Sawit Oleh Prodi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan, Sekolah Vokasi UGM
