(0274) 512102 | 0821 3155 1569 jangkabenah@gmail.com

Kunjungan Lapangan Sekolah Jangka Benah ke Demplot CRC di Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batang Hari, Jambi

by | 8 May 2025 02:05:20

Kunjungan lapangan merupakan bagian dari rangkaian Sekolah Jangka Benah yang berlangsung pada 4 – 6 Mei 2025 di Provinsi Jambi. Peserta yang terdiri dari Kelompok Tani Bungo Pandan, Kelompok Tani Setia Jaya Mandiri, lembaga lokal Pundi Sumatra, dan akademisi dari tim UGM, UB, dan UNJA, bersama Tim WWF Indonesia mengunjungi demonstrasi plot (demplot) CRC di Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batang Hari, Jambi pada tanggal 5 Mei 2025. Tujuan dari adanya kegiatan kunjungan lapangan ini yakni untuk memperlihatkan implementasi dari konsep jangka benah di lapangan, setelah sebelumnya peserta menerima pemaparan materi mengenai konsep tersebut dari para narasumber di hari pertama kegiatan.

Lokasi demplot yang dikunjungi pada kegiatan ini merupakan demplot yang dibangun sebagai bentuk program kerja sama  Collaborative Research Center (CRC) antara Universitas Jambi (UNJA) dengan Georg-August-Universität Göttingen Jerman sejak 12 tahun lalu yaitu dari tahun 2013. Demplot dengan ukuran 40×40 meter ini memberikan contoh kepada para peserta kegiatan mengenai implementasi konsep jangka benah yaitu melalui penerapan agroforestri sawit dengan menanam jenis tanaman kehutanan di antara sawit yang sudah ada. Bentuk agroforestri sawit ini juga memberikan referensi kepada para peserta terkait jenis-jenis tanaman yang dapat dibudidayakan bersama tanaman kelapa sawit. Pada kegiatan ini, pematerian lapangan disampaikan oleh Rince Muryunika, S.P., M.Si. (Dosen Jurusan Kehutanan, Universitas Jambi) bersama 2 asisten lapangan yang memonitoring demplot tersebut. Informasi menarik yang diperoleh pada demplot ini menurut keterangan dari pemateri adalah demplot agroforestri sawit ini tidak diberi perlakuan pemupukan yang berarti bebas dari bahan kimia tetapi produksi kelapa sawit yang dihasilkan sama dengan produksi kelapa sawit pada area kebun sawit monokultur. Hal ini menunjukkan salah satu kelebihan dari penerapan agroforestri sawit yakni dapat menghemat biaya pemupukan. Konsep penanaman dengan pemangkasan individu sawit juga diterapkan di demplot ini dengan pemangkasan 4 – 5 individu sawit yang digantikan dengan tanaman MPTS. Pola tanam yang digunakan pada demplot ini berupa pola sisipan dengan jenis tanaman sisipan yaitu sungkai, jengkol, petai, dan durian. Jarak tanam perlu diperhitungkan agar semua jenis dapat tumbuh dengan optimal.