Tim SJB melakukan kegiatan monitoring kegiatan Strategi Jangka Benah ke Kabupaten Tebo, Jambi pada tanggal 20 – 25 Oktober 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau kegiatan produksi semai meranti di Kampus Lapangan Wanagama II (Tebo, Jambi) dan survey lokasi calon demplot SJB di sekitar kampus lapangan Fakultas Kehutanan UGM. Tim SJB yang diwakili oleh Handojo, Adriyanti, dan Fiqri berangkat dari Yogyakarta menuju Tebo, Jambi pada 20 Oktober menggunakan moda transportasi udara dan darat yang menerapkan protocol covid-19.
Hasil pengamatan di lapangan, produksi semai meranti yang akan digunakan sebagai tanaman pencampur dalam demplot SJB telah siap untuk disapih. Jumlah semai meranti di persemaian SIlvagama mencapai 10 ribu bibit yang terbagi pada 5 bedeng tabur. Penyapihan dilakukan segera untuk memberikan ruang tumbuh yang cukup bagi semai meranti hingga kondisinya siap untuk ditanam di lapangan. Jenis meranti yang ditabur di persemaian memiliki keragaman jenis yang cukup tinggi, diantaranya adalah Shorea leprosula, Shorea macroptera, Shorea dasyphylla, Shorea acuminata, Shorea parvifolia, dan beragama jenis lainnya. Benih meranti yang ditabur di persemaian berasal dari indukan berbagai jenis meranti yang berada di Lingkungan Kampus Lapangan Fakultas Kehutanan UGM, Tebo. Lokasi ini memiliki berbagai pohon indukan meranti yang beragam dan memiliki banyak sifat unggul.
Sebagai bagian dari salah satu upaya untuk mendukung produksi bibit meranti yang dapat digunakan sebagai materi pengisi demplot SJB, saat ini juga dilakukan penelitian di Wanagama II, Tebo terkait dengan identifikasi keragaman meranti di areal hutan Wanagama II, serta identifikasi kelimpahan jenis meranti yang mampu ditumbuhkan di persemaian. Lokasi di sekitar Wanagama II, memiliki kondisi yang tidak jauh berbeda dengan daerah lain dengan konflik tenurial dan ekspansi rambahan sawit monokultur. Ekspansi sawit monokultur beserta konflik yang menyertai ini, jika tidak segera dihentikan dan diberikan solusi yang tepat, sangat berisiko terhadap kerusakan lingkungan yang semakin parah seiring waktu. Dampak dari ekspansi ini, dirasakan oleh beberapa warga yang ditemui oleh perwakilan tim SJB, diantaranya yaitu kesulitan air khususnya pada musim kemarau. Strategi Jangka Benah, seperti disampaikan oleh Sekretaris Daerah dan Bappeda Tebo, merupakan alternatif solusi yang dapat diimplementasikan di wilayah pangkuannya. Dalam kegiatan monitoring ini, perwakilan Tim SJB di Kabupaten Tebo tidak hanya melaksanakan kegiatan monitoring lapangan, tetapi juga mempresentasikan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Tim secara daring pada “Seminar Research Update 2020” yang diselenggarakan menjelang puncak Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM pada tanggal 22 Oktober 2020