Perkembangan strategi jangka benah berjalan cukup pesat sejak setahun terakhir ini. Hingga saat ini, tercatat demplot SJB yang bermitra dengan petani setempat mencapai luasan 160 hektar lebih dengan jumlah petani yang terlibat sebanyak lebih dari 60 orang. Tingginya antusiasme petani untuk bergabung menjadi petani SJB, mendorong Tim SJB untuk menyusun sebuah sistem yang dapat menjadi database sistematis terkait lahan petani strategi jangka benah. Strategi Jangka Benah yang merupakan alternatif solusi penyelesaian keterlanjuran sawit rakyat monukultur di dalam kawasan hutan, saat ini semakin banyak diminati dan dilirik oleh berbagai pihak dari tingkat tapak hingga pembuat kebijakan. Skema yang ditawarkan dalam strategi jangka benah didasarkan pada berbagai temuan di lapangan yang kemudian diformulasikan menjadi solusi penyelesaian yang mampu mengakselerasi perbaikan ekologi hutan, namun juga memperhatikan keberlanjutan ekonomi petani. Saat ini, Demplot Strategi Jangka Benah yang terletak di Kalimantan Tengah dan Jambi, terbagi menajdi 3 wilayah diantaranya yaitu (1) Ds. Karangsari, Kotawaringin Timur; (2) Ds. Pangkut, Kotawaringin Barat; dan (3) Ds. Sungai Jernih, Tebo. Luasnya demplot dan banyaknya petani yang bergabung menjadi petani SJB yang terus bertambah, tim SJB melakukan pendampingan secara intensif dibantu dengan fasilitator desa. Tim fasilitator desa melakukan kegiatan monitoring dan pendataan lahan petani secara berkala. Untuk memudahkan pengumpulan data dalam penyusunan sistem monitoring, maka tim SJB melakukan standarisasi pendataan lahan petani.
Kondisi pandemic covid-19 pada penghujung tahun ini yang cenderung sangat fluktuatif, membuat Tim SJB untuk beradaptasi dengan melaksanakan kegiatan pelatihan secara daring. Melalui platform google meet, Tim SJB yang diwakili oleh Ari Susanti, Hero Marhaento, Fiqri Ardiansyah, dan Siti Maimunah mengadakan pelatihan pendataan lahan petani strategi jangka benah pada hari senin (14/12/20). Hadir sebagai peserta seri pelatihan standarisasi pengumpulan data lahan petani, yaitu fasilitator desa tim SJB yang berada di Kalimantan Tengah, Jambi, serta asisten peneliti tim SJB. Kegiatan pelatihan yang berlangsung selama hampir 3 jam ini, dipimpin oleh Ari Susanti yang dalam paparannya menjelaskan berbagai komponen data yang menjadi bahan masukan untuk penyusunan sistem informasi jangka benah. Tidak hanya pemaparan komponen data yang sudah distandarisasi, namun juga disampaikan teknis pengumpulan data menggunakan berbagai instrument software dan hardware bagi tim enumerator. Standarisasi data dalam kegiatan pendataan lahan petani SJB merupakan satu hal yang penting untuk dilakukan. Data ini merupakan data dasar yang memuat banyak informasi terkait dengan perkembangan program SJB di tingkat tapak yang bermitra dengan banyaknya petani. Seluruh data yang terkumpul ini, akan disusun oleh Tim SJB menjadi sebuah sistem informasi yang dapat membantu seluruh pihak untuk memperoleh informasi terperinci tentang implementasi SJB di lapangan.