(0274) 512102 | 0821 3155 1569 jangkabenah@gmail.com

Pelatihan Pembuatan Gula Sawit untuk Tanaman Kelapa Sawit Tidak Produktif

by | 14 Jul 2022 04:07:26

           Tim Strategi Jangka Benah (SJB) terus melakukan pendampingan kepada petani binaan di Desa Sungai Jernih, Kabupaten Tebo. Pendampingan yang dilakukan berupa peningkatan kemampuan petani dalam budidaya kelapa sawit melalui pelatihan pembuatan gula sawit bagi tanaman kelapa sawit yang tidak produktif. Pelatihan gula sawit dilaksanakan pada Rabu (13/07) dengan mendatangkan narasumber dari CV. Anugrah Sumber Atas Abadi (ASAA) sebagai salah satu supplier produksi gula sawit ke PT Unilever Indonesia. Perwakilan dari CV ASAA tiba di lokasi pelatihan bersama perwakilan PT. Unilever Indonesia untuk menjelaskan produksi gula sawit yang dilaksanakan oleh perusahaan.

            Acara pelatihan ini dihadiri oleh perwakilan dari 10 Kelompok Tani Hutan (KTH) yang berada di Desa Sungai Jernih. Selain petani yang tergabung dalam kelompok, turut hadir juga Kepala Desa Sungai Jernih, Penyuluh pertanian Desa Sungai Jernih, dan perwakilan dari KPHP Tebo Timur Wilayah X. Acara dibuka oleh Kepala Desa Sungai Jernih yang berharap agar kegiatan pelatihan ini tidak hanya berhenti di pelatihan ini saja tetapi harus ada tindak lanjut dan penyediaan pasar bagi produk gula sawit. Tidak jauh berbeda, KPHP Tebo Timur juga menyampaikan bahwa pelatihan harus berlanjut pada pembentukan kelompok tani untuk produksi gula sawit dalam Skema Perhutanan Sosial yaitu Kelompok Usaha Perhutanan Sosial.

            Dalam kegiatan pelatihan, narasumber menyampaikan bahwa CV. ASAA memulai produksi gula sawit dan menyuplai ke PT. Unilever Indonesia pada tahun 2020 ketika pasokan gula kelapa mulai mengalami penurunan produksi sehingga diperlukan alternatif lain dan ditemukanlah gula sawit. Pelatihan ini memberikan informasi kepada petani bagaimana cara menumbang sawit, mengupas batang sawit, dan menderes air nira kelapa sawit. Produksi gula sawit dengan kualitas baik diperlukan tanaman kelapa sawit berusia lebih dari 20 tahun sehingga layak diterapkan pada tanaman kelapa sawit pada usia akhir daur atau 25 tahun. Narasumber menyampaikan bahwa satu batang kelapa sawit dapat dideres selama 2 bulan dengan hasil total sebanyak 25 kg air nira kelapa sawit.

           Peserta pelatihan yang mayoritas petani kelapa sawit antusias untuk menghadiri kegiatan ini dikarenakan turunnya harga buah sawit saat ini sehingga petani mencari alternatif lain untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga. Rencana tindak lajut dari pelatihan ini adalah pembentukan kelompok Gula Sawit. Tahap pertama dari rencana ini adalah pembentukan kelompok di lanjutkan dengan pengumpulan data tanaman kelapa sawit yang akan ditumbang untuk diolah menjadi gula sawit. Petani akan mengidentifikasi tanaman kelapa sawit yang sudah memasuki masa replanting dan tidak produktif seperti sawit jantan untuk kemudian di susun tata waktu produksi gula sawit berdasarkan informasi potensi yang tersedia. Diharapkan petani dapat menerima manfaat gula sawit ini terlebih sudah terdapat pasar yang siap menampung produksi gula sawit petani.