(0274) 512102 | 0821 3155 1569 jangkabenah@gmail.com

Penyelesaian Kebun Sawit Monokultur Berdasarkan Permen LHK No.09/2021

by | 29 Nov 2021 10:11:54

Sebagai bagian dari upaya mengurai keruwetan permasalahan keterlanjuran sawit, Tim Strategi Jangka Benah (SJB) mengadakan Sekolah Jangka Benah Online yang hingga saat ini sudah mencapai Seri#3. Sekolah Jangka Benah Online kali ini diadakan pada Senin, 29 November 2021 pukul 09.00 – 11.00 WIB. Mengangkat tema “Implementasi Jangka Benah Kebun Rakyat dalam Kawasan Hutan Berdasarkan Permen LHK No.09/2021” dan dipandu oleh moderator Fiqri Ardiansyah, S.Hut., M.Sc (Tim Ahli Strategi Jangka Benah, FKT UGM) dengan narasumber Apri Dwi Sumarah, S.Hut., M.Sc., M.S.E. (Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Sumatera) dan Dwiko Budi Permadi, S.Hut., M.Sc., Ph.D. (Tim Ahli Strategi Jangka Benah, FKT UGM), kegiatan ini berlangsung secara interaktif dan memberikan pemahaman yang lebih terhadap implementasi jangka benah berdasarkan instrument kebijakan pemerintah.
Acara ini diadakan secara daring dan dihadiri oleh 120 peserta terdiri dari akademisi, praktisi, LSM, dan birokrat. Apri Dwi Sumarah dalam presentasinya mengapresiasi inovasi jangka benah yang diusulkan oleh Tim Fakultas Kehutanan UGM bersama mitra SPOSI serta perguruan tinggi lain. Dalam paparannya, Apri juga menyampaikan dasar hukum penerapan jangka benah antaralain pasal 213 PP No.23/2021 serta Pasal 177 PermenLHK No.09/2021. Berdasarkan Permen LHK No.09/2021, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antaralain penyusunan rencana jangka benah sebagai rencana kelola perhutanan sosial, penanaman tanaman melalui teknik agroforestri sesuai kondisi biofisik dan sosial, serta tidak melakukan peremajaan kelapa sawit selama masa jangka benah.
Dwiko Permadi dalam presentasinya menyampaikan strategi jangka benah merupakan inovasi sosial kehutanan sebagai upaya pemecahan kebuntuan kebun sawit monokultur di Kawasan hutan. Dalam pengelolaan sumberdaya hutan, diperlukan adanya legalitas kawasan untuk menciptakan kepastian berusaha bagi masyarakat pengelola kebun sawit skala kecil. Jangka benah dianggap sebagai solusi paling tepat melalui cara agroforestri sawit dengan tanaman kehutanan. Acara yang diadakan oleh tim SJB mendapatkan respon yang positif dari masyarakat secara umum, ini dibuktikan dengan interaksi tanya jawab yang terjadi antara peserta acara dengan narasumber. Setelah berakhirnya acara Sekolah Jangka Benah ini peserta diharapkan menghilangkan keragu-raguan untuk mengadopsi Strategi Jangka Benah pada kebun sawit yang dimiliki.