Desa Karang Sari merupakan salah satu pelopor implementasi Strategi Jangka Benah di Indonesia. Pembangunan demplot di Desa Karangsari dilakukan melalui kerjasama antara Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Universitas Palangkaraya, KPHP Mentaya Tengah Seruyan Hilir, dan BPDASHL Kahayan pada tahun 2019. Kegiatan penanaman agroforestry dimulai pada tahun 2020 dengan jenis tanaman antara lain Durian, Petai, Balsa, Jengkol, Meranti, dan Sengon.
Kegiatan monitoring dilakukan pada 9 November 2024 dengan melakukan foto udara pada demplot SJB Desa Karang Sari. Hasil foto udara menunjukkan bahwa pencampuran jenis tanaman lain pada kebun kelapa sawit berdampak pada pembentukan multi-strata yang diharapkan dapat mencapai hutan sekunder. Jenis tanaman yang memiliki perkembangan paling signifikan yaitu jenis sengon dan jengkol. Selain itu, pohon durian yang berada di demplot SJB menjadi tempat persinggahan orang utan. Informasi ini menunjukkan bahwa pengayaan jenis pada kebun kelapa sawit berdampak pada peningkatan nilai ekologi kawasan hutan.
