(0274) 512102 jangkabenah@gmail.com

Seminar & Dialog Kebijakan untuk Memahami Strategi Jangka Benah Sebagai Solusi Penanganan Sawit Rakyat Dalam Kawasan Hutan di Kalimantan Tengah

by | 14 Oct 2020 08:10:26

Strategi Jangka Benah sebagai solusi penanganan sawit rakyat dalam kawasan hutan semakin memantapkan program implementasinya di Provinsi Kalimantan Tengah. Bertempat di Ruang Pertemuan M Bahalap Hotel, Palangkaraya (14/10), diselenggarakan seminar memahami strategi jangka benah sebagai solusi penanganan sawit rakyat dalam kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Tengah. Seminar ini diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama dengan Dinas Kehutanan serta Kesatuan Pemangkuan Hutan Provinsi Kalimantan Tengah. Tercatat 28 tamu undangan yang berdomisili di Kalimantan Tengah hadir secara luring dalam pertemuan ini, dan perwakilan tim SPOS Indonesia, SPKS (Serikat Petani Kelapa Sawit), KEHATI, serta tim SJB hadir secara daring melalui zoom meeting. Pertemuan yang menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaannya ini, diawali dengan sambutan oleh  Kepala Dinas Kehutanan Prov. Kalimantan Tengah, dilanjutkan sambutan sekaligus pembukaan seminar oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kalimatan Tengah (Fahrizal Fitri, S.Hut., MP.)  Dalam seminar ini, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerja sama Fakultas Kehutanan UGM (Dr. Moh. Ali Imron) juga memberikan sambutan serta ucapan terima kasih kepada seluruh instansi pemerintah provinsi Kalimantan Tengah yang telah mendukung pelaksanaan seminar, dan juga ucapan terimakasih atas dukungan dari BPDASHL Kahayan yang telah memberikan banyak dukungan dalam implementasi kegiatan SJB di Kalimantan Tengah. Narasumber dalam seminar ini diantaranya adalah Kepala Dinas Kehutanan Prov. Kalimantan Tengah, Kepala Bappeda Litbang Prov. Kalimantan Tengah, Kepala Dinas Perkebunan Prov. Kalimantan Tengah, Tim Strategi Jangka Benah UGM, UPT KPHP Menteng-Selir, dan UPT KPHP Kotawaringin Barat.

Seminar ini dilaksanakan dalam 2 sesi. Masing-masing sesi dipandu oleh Abdi Rahmat (Yayasan KEHATI), dan Siti Maemunah (Anggota Tim SJB UGM). Selama berjalannya seminar, tampak antusiasme peserta yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari jalannya diskusi secara interaktif antara narasumber dan peserta. Paparan pertama disampaikan oleh Sri Suwanto (Kepala Dinas Kehutanan) tentang permasalahan sawit rakyat dalam kawasan hutan di areal pangkuannya, serta kendala yang dihadapi sebagai langkah penyelesaiannya. Paparan kedua disampaikan oleh Wuryanto (Kepala Bagian Perekonomian, Sumberdaya Alam, dan Kerjasama, Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah) yang menyampaikan gambaran isu strategis, prioritas, sasaran, dan arah kebijakan Provinsi Kalimantan Tengah khususnya dalam sektor agro. Pemaparan sesi 1 ditutup oleh paparan dari Kepala Seksi (Mewakili Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan tengah), yang menyampaikan pandangan dinas perkebunan terhadap regulasi sawit rakyat dalam kawasan hutan sebagai alternatif penyelesaian beserta kendala yang dihadapi.  Berlanjut pada sesi 2 yang dipandu oleh moderator Siti Maemunah (Perwakilan Tim SJB di Kalimantan Tengah), sesi ini diisi oleh narasumber yang terdiri dari Hero Marhaento (Ketua Tim SJB Fakultas Kehutanan UGM) yang hadir secara daring, Rahmadi (KPHP Menteng-Selir), Anita Delina (KPHP Kotawaringin Barat), Navis (Perwakilan Petani Desa Pangkut), dan Husni Thamberin (Kepala Desa Karangsari). Pada Sesi kedua, diskusi yang berjalan tidak kalah interaktif dari sesi yang pertama. Diskusi yang berlangsung memunculkan berbagai ide dan peluang pengembangan serta kerjasama baru antara Tim SJB dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Dalam sesi ini dibahas berdasarkan pengalaman-pengalaman narasumber dan pandangannya terhadap penerapan strategi jangka benah. Salah satu arahan yang muncul dari seminar ini yaitu penguatan kelembagaan SJB yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi Kalimantan Tengah. Jajaran instansi Pemerintah Di Provinsi Kalimantan Tengah siap untuk mendukung Implemetasi SJB di wilayahnya dan bergabung dalam kelembagaan SJB. Hal ini diperkuat dengan dukungan yang disampaikan oleh Sri Suwanto selaku Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah. Beliau menyampaikan bahwa kalau bisa SJB langsung diimplementasikan saja sebagai satu program provinsi. Saat ini, demplot SJB di Kalimantan Tengah terus bertambah hingga luasan 100 hektar. Hal ini semakin memperkuat bukti bahwa tingkat keberterimaan implementasi SJB di tingkat tapat tergolong cukup tinggi. Oleh karenanya, pemahaman mengenai jangka benah ini sangat perlu diketahui dengan baik tidak hanya pada tingkat tapak namun juga lembaga yang terlibat dalam pelaksanaannya.