Strategi Jangka Benah sebagai alternatif solusi penyelesaian permasalahan keterlanjuran sawit di dalam kawasan hutan, kini semakin banyak dilirik oleh berbagai pihak. Hal ini didukung juga dengan terbitnya UU Ciptakerja dan turunannya dalam Permen-LHK no.7/2021, no. 8/2021, dan n0. 9/2021. SPOS Indonesia dari Yayasan KEHATI dan Fakultas Kehutanan UGM sebagai pencetus Strategi Jangka Benah untuk menyelesaikan permasalahan keterlanjuran sawit di kawasan hutan yang masih belum menemukan titik terang pada masa sebelumnya.
NGO INISIASI dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jambi mengadakan webinar dengan topik “Strategi Jangka Benah, Upaya Ekosistem Hutan akan Kembali?” secara online pada hari Kamis, 22 Juli 2021. Webinar ini diikuti oleh lebih dari 70 peserta yang mewakili intansi pemerintah, akademisi, NGO lokal, Korporasi, Kelompok Tani, san Masyarakat Umum. Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jambi (Dr. Fuad Muchlis) secara daring membuka webinar yang diselenggarakan melalui Zoom meeting dan channel Youtube INISIASI.
Webinar ini menghadirkan 4 narasumber yaitu Kabid Penyuluhan Pemberdayaan Masyarakat dan Hutan Adat (PPMHA) Dinas Kehutanan Provinsi Jambi (Gushendra) yang mewakili kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi sebagai Keynote Speaker, Sekretaris Umum Kelompok Kerja Percepatan Perhutanan Sosial Provinsi Jambi (Arifadi Budiarjo), Fasilitator Desa Tim Strategi Jangka Benah Provinsi Jambi (Guruh Susanto) dan Tenaga Ahli Tim Strategi Jangka Benah (Dr. Forst Bambang Irawan).
Dalam webinar yang berlangsung hampir 3 jam ini, Dr. Forst Bambang Irawan yang juga menjabat sebagai Ketua Jurusan Kehutanan Universitas Jambi menyampaikan bahwa agroforestri menjadi salah satu alternatif yang ditawarkan untuk meningkatkan nilai ekonomi kawasan hutan. Mengutip pernyataan beliau “yang paling ideal adalah agroforestri, di mana fungsi ekologinya masih bagus dan fungsi ekonominya juga cukup baik”. Gushendra juga menyampaikan dalam webinar ini bahwa “Kita perlu belajar banyak agar Strategi Jangka Benah yang dilakukan oleh masyarakat betul – betul merupakan investasi jangka panjang bagi mereka”. Arifadi yang mewakili POKJA PPS Provinsi Jambi juga menambahkan bahwa dengan luas dan banyaknya izin yang telah terbit, pendampingan perlu menjadi perhatian sehingga perhutanan sosial dapat memberikan dampak positif kepada ekonomi masyarakat serta kelestarian lingkungan hidup. Guruh Susanto sebagai Fasilitator Desa Tim SJB juga membagikan pengalamannya dalam pendampingan masyarakat yang mengadopsi SJB dalam webinar yang mengindikasikan tingginya antusiasme masyarakat terhadap program Strategi Jangka Benah.