Pandemi covid-19 yang berlangsung sejak Februari 2020 mengharuskan Viktoria Vero (mahasiswa master (Strata 2) di Utrecht University) pulang ke Belanda. Viktoria dan tim pulang ke Belanda, disaat mereka baru saja memulai pengambilan data riset di Desa Karangsari, Kec. Parenggean, Kab. Kotawaringin Timur. Namun, semangat untuk tetap melakukan riset tentang permasalahan sawit rakyat monokultur dalam kawasan hutan yang diarahkan menjadi pertanaman sawit campur (agroforestri) tidak terhenti karena situasi pandemi. Pada 1 Agustus 2020, Viktoria Vero resmi menyandang gelar master (M.Sc.) dalam bidang Pembangunan Internasional. Penelitian ini merupakan penelitian terkait dengan Strategi Jangka Benah yang diprakarsai oleh Fakultas Kehutanan UGM dan Yayasan KEHATI. Hal yang ingin diungkap dari penelitian ini antara lain adalah peran berbagai aktor terkait dengan Strategi Jangka Benah (SJB) pada berbagai level dari desa, kabupaten, hingga provinsi. Partisipan pada setiap level terdiri dari berbagai instansi diantaranya adalah komunitas masyarakat, intansi pemerintah, akademisi, lembaga penelitian, NGO, maupun perusahaan.
Penelitian ini dilakukan dengan dibantu oleh enumerator lokal setempat yang mengumpulkan data dengan metode wawancara. Kuesioner pengumpulan data disusun oleh Viktoria Vero, Kartono Aprilianto (Asisten riset), dan disupervisi oleh Dr Murtah Shannon (Utrecht University), Hero Marhaento dan Dwiko Budi Permadi (Universitas Gadjah Mada). Hasil penelitian ini memberikan informasi bahwa dalam menangani proses perubahan dari bawah ke atas, dengan cara menciptakan pemahaman bersama dan meningkatkan pembelajaran kolaboratif dengan berbagai aktor akan sangat bermanfaat. Hal ini dinilai sebagai pendekatan yang paling sesuai dalam skema desentralisasi dan kompleksitas permasalahan dalam penerapan Strategi Jangka Benah. Meskipun berdasarkan data yang tersedia, pernyataan dalam penelitian ini bisa mempresentasikan pelaksanaan SJB yang akan diadopsi di seluruh Indonesia, disarankan untuk mengkaji lebih dalam tentang analisis kelembagaan untuk setiap provinsi, khususnya seperti dinamika kekuasaan, interaksi antar Lembaga,nilai, keyakinan, dan kepentingan dari berbagai aktor yang mungkin berbeda di setiap wilayah. Sehingga pendekatan khusus untuk keterlibatan dan implementasinya perlu disesuaikan. Luaran penelitian ini juga dikemas oleh Viktoria dalam bentuk policy brief yang sangat menggambarkan permasalahan penyelesaian sawit monokultur dalam kawasan hutan di Indonesia. Ulasan lengkap penelitian ini dapat dibaca pada menu publikasi situs strategi jangka benah (SJB)