Animo masyarakat Jambi terhadap Strategi Jangka Benah tergolong cukup tinggi. Perluasan demplot SJB hingga saat ini terus dilakukan oleh Tim SJB yang diwakili oleh fasilitator desa SJB. Tercatat 27 petani yang telah bersedia untuk mengimplementasikan SJB di lahan yang dimiliki. Perluasan demplot SJB yang akan dibangun di Desa Sungai Jernih saat ini mencapai luasan 60 hektar. Dalam laporan rutin fasilitator desa SJB di Jambi, semakin banyak petani yang terus menanyakan tentang SJB dan berminat untuk bergabung menerapkan SJB di lahan yang dimiliki. Seiring waktu, Demplot SJB di Jambi akan terus diperluas hingga mampu menjadi model percontohan yang ideal bagi petani sawit monokultur dalam kawasan hutan yang belum menerapkan SJB di lahan miliknya.
Pada tahap ini, tim SJB menargetkan perluasan demplot seluas 60 Hektare, dan saat ini seluruhnya telah dilakukan survei verifikasi oleh fasilitator desa beserta tim perwakilan KPHP. Saat ini, untuk pembangunan demplot SJB di Desa Sungai jernih, selain bibit yang akan didukung oleh BPDASHL Batang Hari, telah siap juga 10.000 bibit meranti siap tanam yang dikembangkan di persemaian Hutan Pendidikan Wanagama II, Tebo, Jambi. Selain itu, seluruh lahan calon demplot SJB telah diverifikasi secara spasial berdasarkan peta izin HTR oleh KPHP. Berdasarkan hasil verifikasi 27 petani tersebut tergabung dalam KTH, diantaranya adalah KTH Kasang Panjang, KTH Serenggam, KTH Simpang Beo Jaya, KTH Simpang Sringgit, KTH Soko Tulang, dan KTH Sumber Rezeki. Seluruh lokasi sawit monokultur yang dimiliki oleh petani yang tergabung dalam 7 KTH tersebut memang berada di dalam kawasan hutan. KTH yang telah terbentuk merupakan satu modal awal yang dimiliki oleh petani untuk dapat menerapkan SJB pada lahan yang dimiliki. Melalui KTH, ijin pengelolaan perhutanan sosial dapat diakses secara prosedural yang mudah. Terlebih apabila KTH sudah memiliki ijin perhutanan sosial, penerapan SJB dapat dilaksanakan dengan lebih cepat.